Aku terus saja mengingat
Sejuta kata rasa kembang gula
Yang kamu bisikan lembut
Di sela canda tawamu
Dan yang tak mungkin aku lupa
Bagaimana cara kamu memeluk aku
Desah nafas saling beradu
Mengelapkan jalan pikiranku
Apakah aku salah mengartikan
senyummu?
Yang selalu membuat aku kecanduan
Apakah aku salah mengartikan
sentuhanmu?
Yang selalu membuat sesak nafasku
Saat aku katakan kamu adalah hidupku
Kamu berlari membawa jiwaku
Saat aku bersandar di lenganmu
Kamu mencipta jarak yang terasa
asing
~~~~~~~
Jika kamu bukanlah rasaku
Mengapa aku mampu menyentuh rasamu
Jika kamu bukanlah untukku
Mengapa rindu mengganggu
~~~~~~~
Jangan menangis pintamu
Padahal kamu bilang cinta lalu
sembunyi
Kemudian mengkambing hitamkan
semesta
Adakah yang lebih buruk dari itu?
~~~~~~~
Mengapa terpejampun aku bisa melihat
kamu
Dedaunan menyelipkan menyembunyikanku
Kesedihan juga kebahagiaanku
Serasa tertembus pandangan mereka terhadapku
Terhadap apa yang aku rasakan
Tidak terlihat kah oleh mu gurat keraguan dari wajahku
Dedaunan telah menyembunyikanku
Hanya kau yang mampu melihatku
Selalu melihatku
Kesedihan juga kebahagiaanku
Serasa tertembus pandangan mereka terhadapku
Terhadap apa yang aku rasakan
Tidak terlihat kah oleh mu gurat keraguan dari wajahku
Dedaunan telah menyembunyikanku
Hanya kau yang mampu melihatku
Selalu melihatku