Friday 16 November 2012

Genangan Darah Cinta Palestina

Surat cinta terkirim kepenjuru dunia
dengan segenap asa kedamaian
kata cinta sebagai karunia
hanya terpendam di medan pertempuran

ingin rasanya menuai surga
kala tetesan dara berkucuran
dalam setiap sayatan luka
di sekujur tubuh yang telah tak terhiraukan

kini, setiap hembasan napas
mengalir bersama darah segar yang suci
demi mempertahankan hak-hak yang dirampas
oleh para koloni-koloni zionis banci


Palestina,
Negeri sempit, pendudukmu bagai angsa-angsa putih,
dan sebuah nilai perjuangan berkobar di atas jantungmu
Belum juga ada kedamaian atau kemerdekaan berdentang
Yang ada hanya mereka dengan kata-kata zionism-nya
Menoreh darah derita pada permukaan pasir suci
Hanya kau, Palestina, dengan sebutir peluru di dada
menghirup nafaspun sesak,
letusan dan kedamaian beku


Masya Allah,
Berpuluh tahun para peserakah datang dan pergi
mengumbar angkara
Perang, puing-puing, mayat-mayat, bangkai berserakan
Sebuah perjanjian tak berarti akan selesaikan nasibnya
di belantara negeri yang sedang terbakar
Pion-pion perdamaian kini tak lagi berpacu
Sementara anjing zionis menyalak berdalih
Dan pioner itupun menundukkan kepala
di atas bukit pyramid
dengan teriakan melengking seperti jeritanmu
yang diberondong seribu peluru
Hatiku berkecamuk ketika kudengar mulut-mulut peserakah berkoar
sehingga paha mulus zionis sekarang
menantangku berkelahi
di tanah Gaza yang terbangun
oleh benteng-benteng kemurkaan


Walau nyawa telah berada tinggorokan
selagi jantung masih bedetak
walau harus merangkak-rangkak,
selagi nadi masih berdenyut
kobaran jihad takkan pernah surut

setiap peluru musuh yang menembus kulit
adalah penambah kekuatan perang
setiap tetesan darah yang mengalir dari jantung
adalah pembakar semangat jihad

Berjuang dengan segenap jiwa dan raga
membela palestina tercinta
adalah niat luhur para syuhada
tuk menggapai ridha Azza wa Jalla

0 comments:

Post a Comment